Kamis, 15 Agustus 2013

Tahlillan

Tidak ada komentar:
Ikut Tahlilah
Usai magrib pukul 18.00, saya menghadiri acara tahlil dan syukuran rumah di rumahnya Hamim. Yang hadir kira-kira dua belas orang. Dia yang baru saja selesai merehab rumahnya melakukan tahaddus binni’mat dan tahlil kepada leluhurnya. Selesai acara ambeng yang beisi ayam utuh lalu dibagi menadi dua belas bagian. Tidak luoa nasi dan sayurnya yang sudah dibungkus sebelumnya.
Sebetulnya pada saat yang sama, saya juga mendapat undangan tahlil hari pertama wafatnya Mbah Sumi. Seorang nenek yang usianya di atas delapan puluhan.Tempat tidak jauh dari rumahnya Hamim, berada di belakang rumah pekerja furniture di Surabaya itu.
Masing-masing acara tersebut sebetulnya ingin saya hadiri semuanya. Akan tetapi, karena waktu pelaksanaannya sama, setelah solat maghrib, membuat saya tidak bisa menghadiri salah satunya. Saya menentukan menghadiri acara di rumah Hamim. Ini bukan tanpa alasan. Arif, seorang pengundang acara di rumah Hamim, lebih dahulu mengundang dari pada Agus yang mengundang tahlil wafatnya Mbah Sumi tadi. Di samping itu, Hamim adalah tetangga saya yang paling dekat dengan rumah saya.
Ada hal menarik yang saya dapatkan saat menghadiri acara di rumah Hamim itu. Kyai An, begitu ia biasa disapa warga, yang memimpin acara tahlil dan syukuran rumah itu tergesa-gesa dalam membaca ritual tahlil dan syukuran. Durasi membacanya tidak sama ketika dia memimpin acara sama di rumah  dan waktu lain. Membaca tahlilnya banyak yang disingkat-singkat. Berbeda sekali bila dibandingkan memimpin acara yang sama di rumah H. Sakur. Selain bacaannya tartil, durasi membaca tahlil panjang.
Mengetahui hal itu, timbul beberapa pertanyaan: apakah H. Sakur lebih kaya dibanding Hamim dan ada acara yang sama, membuat dia memperpendek bacaan tahlilnya? Sampai sekarang pun pertanyaan itu belum juga saya temukan jawabannya. Sebetulnya saya ingin menanyakan langsung kepada kyai An, tetapi saya urungkan karena hawatir menyinggung perasaannya. Memang biasanya berbeda amplop sedekah yang diberikan orang kaya dan tidak kaya.
Meski begitu, saya tidak mau menduga-duga hanya karena amplop berbeda, acara tahlil menjadi disingkat.

Idul Fitri 1434

Tidak ada komentar:
Idul Fitri 1434 Hijriyah
Malam ini, Rabo 7 Agustus 2013, gema takbi dikumandangkan di setiap rumah ibadah masjid dan musola. Ya, besuk, Kamis 8 Agustus 2013 adalah hari Raya Idul Fitri 1434 H. dalam kesempatan ini saya mengucapkan “Taqobbalallahu Minna Waminkum shiyamuna wa shiyamukum taqobbal ya Karim. Mohon maaf atas segala kekhilafan,” kepada semua sahabat.

Senin, 05 Agustus 2013

Yai An, dari Jumat Pon ke Jumat Pon Lagi

Tidak ada komentar:
YAI AN, DARI JUMAT PON KE JUMAT PON LAGI
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, matahari tidak mampu memanasi bumi secara sempurna karena sesekali mendung, hujan ringan dan panas sebentar.  Siang itu langit cerah. Tidak ada awan tipis yang menyelimutinya. Di Masjid Al-Makmur yang ada di lereng pegunungan ini akan segera dilangsungkan solat jum’at. Speker  masjid sudah melantunkan qiro’ah menyapa  setiap warga untuk segera besiap diri menuju ke rumah Allah itu. Dan sudah menjadi tradisi sejak dulu, menjelang waktu solat jum’at sekitar enam puluh menit,  diputar qiro’ah terlebih dulu melalui pengeras suaranya yang berdiri tegak  di pucuk kubah masjid.

Bahaya Pemandabgan Pantat Bagi Pengendara Roda Dua dan Empat

Tidak ada komentar:
Bahaya Pemandangan Pantat
Bagi Pengendara Roda Dua dan Empat

Sering kali dalam perjalanan kita menjumpai seorang perempuan yang duduk mengangkang, membiarkan pemandangan pantatnya terlihat. Baik di jalan raya propinsi maupun kabupaten, di kota dan desa. Tidak jarang pula pantatnya tanpa dilengkapi celana dalam, membuat belahan garisnya terlihat gamblang. Sebuah fenomena sosial yang lagi marak  belakangan. Bagi pengguna jalan raya, khususnya laki-laki, tentulah pemandangan ini mengganggu konsentrasi dan membahayakan. Bisa-bisa berakibat fatal kecelakaan kalau sampai dia terlena keasyikan melihat dan membayangkan.

Jumat, 02 Agustus 2013

Hasil Lelang Jembatan

Tidak ada komentar:
HASIL LELANG JEMBATAN ?

            Hari ini Ahad, 14 Juli 2013, di Balai Desa Tanggir Kecamatan Singgahan, akan diselenggarakan Musyawarah Hasil Lelang Jembatan, pada pukul 10.00. Dalam acara itu akan dihadiri Kepala Desa Tanggir beserta perangkat, panitia lelang, anggota BPD, RT, masyarakat dan tokoh masyarakat.
            Sebagaimana diketahui, setelah jembatan gantung diganti dengan jembatan permanen, bekas konstruksi jembatan tua itu akan dijual. Sebab, keberadaannya sudah tidak dibutuhkan lagi oleh jembatan yang dibangun dengan biaya di atas satu milyar tersebut. Dan kalau tidak dijual, dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan aus dan rusak

Polwan Berjilbab

Tidak ada komentar:
POLWAN BERJILBAB
Belakangan ini ada wacana seorang Polwan (Polisi wanita) boleh memakai jilbab.  Dalam runing text di kedua tv nasional, TVONE dan Metro Tv, diinfokan bahwa Mabes Polri masih menunggu pendapat tim ahli soal Polwan berjilbab.  Sedangkan Metro Tv mengutif pendapat Ketua PBNU Slamet Efendi Yusuf, memakai jilbab itu soal keyakinan umat beragama Islam.

Senin, 29 Juli 2013

Kyai An Vs Bupati Waluyo

Tidak ada komentar:
KYAI AN Vs  BUPATI WALUYO

Ahad malam Senen, 30 Juni 2013, setelah isya’ para undangannya Gus Fuad sudah mulai berdatangan, on time, di Ponpes Tanggir. Mereka adalah para alumni pesantren, warga Tanggir dan juga Pengurus Raudlotul Ulama (RU) setempat. Mereka diminta oleh putra KH. Munawir (alm) itu untuk ikut menyambut Syeh Mohamad Ismail dari Mekah yang mengunjungi ponpes tersebut. Mereka disambut oleh KH. Abu Mansur, Gus Ahsin, Gus Fathurrohman dan para asatidz. Sedangkan Gus Fuad sendiri, dengan sesama alumni Mekah, ikut menjemput Syeh itu di Bandara Juanda Surabaya.